Cinta dalam Diam


Aku menatap lekat pemuda yang sejak tadi berada di hadapanku. Parasnya yang rupawan dengan rambut yang tertata rapi sesuai dengan apa yang aku sarankan ketika dia meminta pendapatku tentang gaya potongan rambut barunya membuat mataku seakan merekat dengannya, sedikit pun ia tak mau melepas pandangan dari sosoknya.
               
 Untuk kesekian kalinya kita berada dalam satu dimensi yang sama. Dimensi yang hanya ada aku dan kamu di dalamnya. Dalam sunyi, dimensi itulah yang hingga saat ini membawa kita menyusuri setiap bunga yang bermekaran di padang cinta kita.

Ya, kita sepasang makhluk Tuhan yang saling memadu kasih di balik suara rintih hujan dengan segala sunyi yang tercipta. Aku tahu kedengarannya memang aneh. Namun, di sanalah tempat kita meluapakan segala sesak indah di dada.
               
Dalam diam itulah cara kita saling mengucap cinta. Karena kasih tak harus dilukiskan melalui indahnya kata dan perbuatan. Kita percaya, kasih yang nyata adalah kasih yang dapat disentuh, sekali pun kita berada dalam diam.  


With love,
 

1 komentar: