Pernahkah
kamu mengalami kebuntuan? Pernahkah kamu mengalami kemarahan mendalam karena kamu
tidak bisa melakukan apa yang kamu inginkan? Atau, pernahkah kamu merasa impianmu
hanya sebatas angin yang takkan dapat kamu genggam?
Aku pernah mengalaminya. Sering
malah. Dan sampai aku menulis ini pun aku masih mengalaminya. Hal yang
membuatku harus berpikir setengah mati.
Kenapa hanya berpikir? Kenapa tidak
sekalian melakukannya saja? Alasannya hanya satu. Gagal. Ya, layaknya melihat
hantu, 5 huruf tersebut membuatku begidik ketakutan.
Sebagian orang berkata, “Tak ada
salahnya mencoba. Toh kalau gagal kita masih bisa mencobanya lagi.”
Ya. Aku benarkan perkataan itu.
Tapi apakah setelah kegagalan itu datang, kamu masih berani mencoba?
Beberapa orang mungkin akan terus
melakukan dan mencoba agar keinginannya bisa tercapai. Layaknya ilmuan yang tak
pernah menyerah. Ia terus fokus pada masa depan dan tak lagi memperdulikan masa
lalunya. Yang ada dipikirannya hanyalah bagaimana agar keinginannya dapat
tercapai.
Mereka juga seperti orang amnesia yang
bisa lupa dengan mudahnya. Bagi orang-orang seperti itu, masa lalu seperti
mengusir lalat. Tinggal tepis, langsung pergi.
Namun, apakah semua orang seperti
itu?
Tentu saja tidak. Sebagian lagi malah lebih parah. Di satu sisi, ia selalu
terbayang-bayang dengan masa lalu. Namun di sisi lain, ia harus melakukan
sesuatu untuk masa depannya. Bagi mereka yang seperti itu, masa lalu seperti
bayangan yang selalu menemani ke mana pun ia pergi. Sedang masa depan seperti
menatap mentari tanpa alat bantu. Kamu dipaksa untuk menghadapi mentari itu
dengan segala resiko yang nantinya akan kamu tanggung sendiri.
Dengan segala kebuntuan yang ada
21:20 – 21:45
Jika kita menanamkan di hati kita bahwa kegagalan bukan lah akhir aku rasa itu akan membuat kita termotivasi untuk berani mencoba nya lagi....
BalasHapus